lonesome wanderer
  • HOME
  • BLOG
  • GALLERY
  • CONTACT
  • ENJOY IRAN SPECIAL SECTION

LONESOME WANDERER

Inside The Head of Lady Liberty

21/12/2015

0 Comments

 
Picture
Setiap kali saya berencana mengunjungi satu place of interest di sebuah kota atau negara, biasanya saya cuma mencari tahu jam buka (dan tutup), harga tiket masuk, dan bagaimana transportasi menuju tempat tersebut.  Tetapi tidak dengan Statue of Liberty.  Dibutuhkan perencanaan matang, kalau tidak mau mengalami kekecewaan yang tidak diharapkan seperti yang dialami keluarga turis Brazil ini. Mereka ngamuk saat tiba di Liberty Island dan baru sadar ternyata mereka hanya bisa “nongkrong di depan pintu”. 
Picturevia www.statuecruises.com
Statue of Liberty berada di Liberty Island yang merupakan taman nasional, dan bisa dicapai menggunakan kapal ferry sekitar 15 menit dari Manhattan.  Ada beberapa operator ferry yang dapat membawa kita ke pulau Liberty, tapi jika kita berniat naik sampai ke kepala (ya betul, kepala) Lady Liberty, kita harus membeli tiketnya lewat perusahaan wisata statuecruises, yang sejak tahun 2007 menjadi rekanan resmi taman nasional ini. Ferry port statuecruises ada di New Jersey (Liberty Park) atau Manhattan (Battery Park), kita tinggal pilih berdasarkan lokasi.  Karena saya stay di Manhattan, saya memulai perjalanan dari Battery Park.
 
Battery Park dekat dengan WTC, kita bisa manfaatkan 1 hari dengan itinerary: pagi naik subway turun di Wall Street, lanjut ke WTC Memorial Ponds & mengunjungi 911 Museum (butuh 2-3 jam untuk benar-benar mengeksplorasi), lanjut ke Battery Park untuk menuju Liberty Island, sore balik & menikmati New York City dengan lampu-lampunya yang mulai berpendar dari One World Observatory Deck, gedung pengganti WTC.
 
Kembali lagi ke patung Liberty, ada 3 tipe tiket yang dapat dibeli: hanya diantar sampai ke pulau dan kita bisa piknik sambil melihat si patung dari luar seperti keluarga Brazil yang cranky tadi, atau tiket dengan akses naik sampai ke area pedestal (penyangga patung, yang tingginya sendiri sudah 45 meter), dan pilihan terakhir adalah crown access, dimana kita dapat meraba-raba betis, paha, pinggul, dada, sampai akhirnya kepala si Lady dan melihat pemandangan Manhattan dari celah mahkota di kepalanya.  Dijamin ngos-ngosan karena eskalator dan lift hanya ada sampai pedestal, sisanya naik tangga melintir yang memicu claustrophobia.
 
Saya memilih tiket crown access, membelinya 3 bulan sebelum keberangkatan.  Dari ribuan orang yang mengunjungi Liberty Island setiap harinya, dibatasi hanya 240 orang yang dapat naik ke kepala.  Itu pun harus giliran karena at any given time, tidak lebih dari 7 orang yang ada di area kepala.  Jadi kita harus pastikan - lewat tiket yang dibeli online - mau berangkat dan masuk jam berapa. Urusan pulangnya gampang, ferry-nya banyak sekali dan seliweran sepanjang hari, kita bisa naik kapan dan yang mana saja asal tiket tetap di tangan. 
 
Bagaimana rasanya inside the head of one of the most famous woman in the world? Panas dan pengap. Untung waktu itu musim semi, dari luar masih terasa angin menderu masuk lewat celah-celah mahkota.  Yang paling menarik adalah fakta bahwa kita dapat membaca judul tablet (kitab?) yang dipegang oleh Liberty, hanya jika kita naik sampai ke kepala.

PS:
Tiket ke Liberty Island selalu satu paket sekalian dengan mengunjungi Ellis Island.  Saya malah lebih terkesan dengan tempat ini.  Ellis Island yang saat ini menjadi museum adalah pulau tempat imigran yang tiba di Amerika Serikat pada awal abad 20 dikarantina, sebelum mereka dapat masuk ke New York.  Ada kisah suka (bagi yang diterima masuk menjadi warga negara Amerika Serikat) dan duka (bagi yang ditolak dan harus pergi dari the land of dream).  Dan mungkin juga kisah tragis, masih ingat dengan adegan Titanic, kapal yang menyelamatkan Kate Winslet akhirnya tiba di Ellis Island, matanya nanar ingat si Leo sambil menatap patung Liberty, tangannya masuk ke coat dan ia menemukan kalung dengan permata sebesar jengkol? Nggak tragis-tragis amat sih kalau kalung itu dia jual atau diwariskan ke cucu yang setia ngurusin dia di masa tua, instead of dilempar lagi ke laut. Stupid.


0 Comments



Leave a Reply.

    RSS Feed

    Archives

    December 2018
    June 2017
    May 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015

    Categories

    All
    Architecture
    Asia
    Australia
    Europe
    Food
    Journal
    Middle East
    Movies & Music
    New York City
    North America
    People
    Thoughts
    Travel Plan

    all photographs &/ videos taken by myself unless otherwise stated.
all photos  &/ videos are taken by myself unless otherwise stated.
  • HOME
  • BLOG
  • GALLERY
  • CONTACT
  • ENJOY IRAN SPECIAL SECTION