Di tengah perjalanan dari Jaipur menuju Agra, ada sebuah desa gersang dengan rumah-rumah tanah liat. Debu tanah merah beterbangan, kerikil menggelutuk di bawah mobil, babi hutan berkeliaran jinak layaknya anjing liar, beberapa mengantuk tertidur di sela warung. Snack semacam "chiki-chikian" menggantung bagai gorden menawarkan sedikit keteduhan bagi pemilik warung.
Abhaneri (berasal dari Abha Nagri, kota cahaya). Kota kuno yang dibangun oleh Raja Mihira Bhoja di tahun 900-an ini sekarang tinggal puing-puing, menyisakan desa kecil miskin. Jika tidak ada Chand Baori, sepertinya desa ini akan terlupakan jaman.
1 Comment
Manula-manula berpasangan duduk berhadapan menunduk, berpikir keras memandangi (sejenis) board game , dan mungkin berjudi. Orang-orang lain yang tidak berperan dengan hening memperhatikan di sekitarnya. Asap rokok memenuhi ruangan. Beberapa meter dari ruangan tersebut, di sebuah rumah makan tua yang kusam lelah dengan lampu kuningnya, seorang pria paruh baya berkaraoke dengan mic sember, mengikuti lirik lagu dari sebuah televisi tabung yang tergantung di sudut ruangan (gaya video clipnya, sepertinya ini lagu dari tahun 80-an). Beberapa meter dari restoran itu, di sebuah toko dengan rolling door setengah tertutup, seorang pria berkaos singlet putih terkantuk menunggui sayuran dan buah-buahannya. Wajarlah, ini sudah jam 3 sore.
Di sebuah pasar di Shinsekai, Osaka. Hanya 4 menit naik subway dari Myeongdong - dengan segala hiruk pikuknya - kita bisa tiba di Dongdaemun Design Plaza (DDP). Saat matahari terbenam dan tidak ada acara khusus (tempat ini mencakup museum, exhibition hall, pasar seni, taman publik), DDP adalah oasis untuk menikmati sejenak hening. DPP dibangun tahun 2009 dan baru selesai 2014, masterpiece karya Zaha Hadid, arsitek kenamaan dunia kelahiran Irak yang baru saja wafat bulan Maret 2016 lalu). Bangunan ini adalah struktur tanpa bentuk (irregular structure) terbesar di dunia. Tidak ada satu pun tembok atau garis lurus di sini. Saat matahari terbenam, panel-panel alumunium secara random memancarkan cahaya lampu kebiru-biruan. Warna metalik alumunium dan abu-abu beton membuat kita membayangkan menjadi tamu istimewa di sebuah pesawat angkasa luar. If you’re happen to be in Seoul, go there and let your mind wander. Walter adalah host Airbnb di Osaka. Ayahnya orang Jepang, ibunya Brazilian. Ayumi adalah housemate-nya, gadis Jepang yang baru pulang merantau dari Australia bekerja di perkebunan paprika. Selama 3 hari di Osaka, setiap malam saya ngobrol bersama mereka sampai jam 11 – 12 malam. Obrolan malam hari ini lebih menarik dibandingkan melihat lampu-lampu di shopping area Dotonburi yang menyilaukan seperti orang yang habis menenggak ramuan magic mushroom, salah satu topik yang kami perbincangkan.
|
Archives
December 2018
Categories
All
all photographs &/ videos taken by myself unless otherwise stated.
|