Namanya NH, perempuan karir Singaporean Indian yang tiba-tiba jadi teman saya jalan-jalan di Mount Titlis, Swiss. Dia jalan-jalan sendirian ke Swiss setelah menyelesaikan business trip di Barcelona. 4 jam yang absurd.... Pertemuan pertama dengannya terjadi di cable car dari Engelberg menuju puncak Mount Titlis. Ada 6 orang, saya, NH, Bangladesh couple, dan 2 orang lagi saya lupa. Semuanya dari Asia. Pria Bangladesh dan pacarnya itulah yang menjadi ice breaker. Puluhan cable car yang seliweran sejajar dengan kami semuanya berstiker bendera negara-negara dunia, dan pria itu selalu menebak bendera negara apa, sampai pacarnya berkata "are you bragging?". Kami semua tertawa dan mulai ngobrol. Saking banyaknya cable car yang terus berotasi tanpa henti, kita tidak perlu takut tidak kebagian, tidak perlu berdesakan (kapasitas maksimum 1 cable car 8 orang), dan tidak mengantri. Perjalanan menuju puncak melewati dua perhentian yaitu Trubsee untuk kemudian berganti cable car menuju Stand. Stand - 3000 meter di atas permukaan laut - inilah yang sering disebut orang "jalan-jalan ke Mount Titlis". Dari tempat parkir di Engelberg sampai ke Stand membutuhkan waktu 25 menit. Tidak terlalu cepat tapi juga tidak terlalu lama, durasi yang terasa sangat pas untuk menikmati pemandangan mulai dari permukaan tanah yang hijau, lalu pegunungan dengan pohon yang baru mulai tumbuh di awal musim semi, sempat melewati hujan, sampai akhirnya hanya putih salju dengan kabut tebal. Tiba di Stand, dan setelah basa-basi dengan cable car friends "see you later, have fun, bla bla bla", saya siap jalan-jalan sendiri, dan si NH tiba-tiba mendekati saya sambil berkata, "kita nggak harus nunggu tour guide ya?" Huh? Kita satu bis isinya 26 orang, sejak awal sudah mencar dengan cable car masing-masing, dan begitu sampai di Stand juga sudah langsung bubar jalan sendiri-sendiri. Dan jelas-jelas sopir bus tadi bilang bahwa kita bebas menjejalah sendiri, pokoknya kita harus turun lagi ke Engelberg dan bis akan berangkat ke Zurich jam 5 sore (saat itu jam 1 siang). Selama 4 jam itu bebaslah kita mau ngapain. Nunggu tour guide dari Hong Kong? "Tidak NH, kita bebas jalan-jalan sendiri dengan panduan map yang ada, pokoknya ya ntar ketemu lagi di bis, jangan terlambat turun ke bawah aja." "Are you sure?" "Yes I am." "Hmm, boleh gak kita bareng? Saya lebih tenang kalau ada orang satu bis yang tahu, dan bisa mengingatkan sopir untuk tidak ninggalin kalau nanti saya terlambat sampai bis." Ya jangan telat kali... "Oh, oke, boleh-boleh." Kami pun jalan ke tujuan pertama, yaitu glacier cave. Ini sih tempat bikinan. Tapi ya lumayan menarik untuk foto. Minimal saya jadi tahu bahwa di dalam gua es ini justru tidak sedingin di luar karena tidak berangin. Mungkin ini rasanya tinggal di Ice Hotel (misalnya di Finlandia) yang pernah saya baca. Sampai di sini, keanehan NH belum terasa. Asyik-asyik saja. Dari glacier cave, kami mencoba Rotair. Sejatinya rotair adalah cable car yang besar, menampung mungkin sampai 30 orang berdiri, bentuknya bulat, dan berputar 360 derajat. Beda dengan cable car yang nyaman, disini berjejal-jejal. Kita harus berusaha mendekati kaca untuk sedikit menikmati rotasi 360 derajat yang mungkin cuma 5 menit. Mau foto dari dalam saja susah. Keluar dari rotair dengan muka lempeng, dan karena waktu masih panjang, saya sudah pengen nongkrong-nongkrong ngopi di salah satu cafe. Tapi si NH dengan riang berkata, "OK, tujuan berikutnya adalah cliff's walk!" Mulai terasa anehnya. Dia yang minta ditemenin tapi dia yang ngatur. Agak-agak nagging pula. Tapi ya sudahlah... Cliff's Walk adalah suspension bridge tertinggi di benua Eropa (ya iyalah, karena adanya di puncak Mount Titlis) menghubungkan dua cerukan di Mount Titlis. Cuaca saat itu mendung, dengan suhu -2 derajat Celcius. Angin berderu membuat jembatan membal bergoyang-goyang. Tebalnya kabut es bahkan membuat kita tidak dapat melihat ujung jembatan sepanjang 500 meter itu. "Kalau saya sampai jatuh, cari pertolongan ya. Kamu satu-satunya orang yang tahu keberadaan saya di sini." "Please don't fall." Saya memfoto jeruji kawat jembatan, NH langsung mendekati, "Ada apa, lagi foto apa?". Mulai malesin. Lalu dia memutuskan apa yang akan kami lakukan berikutnya, yaitu mencoba naik Ice Flyer (cable car terbuka). Saya memutuskan tidak mau, karena terbayang dinginnya diterpa angin dengan kristal salju yang menabrak langsung ke muka. NH memaksa, "kenapa gak mau, ayolah bentar aja kan." "No, you can go alone if you want. I'll wait here to buy some coffee." "Tapi janji jangan tinggalin ya?" 20 menit berikutnya, batang hidung NH (yang memang bangir sih) belum terlihat, padahal atraksi ice flyer ini cuma sekitar 10 menit. Kopi sudah habis dari tadi, karena baru 2 teguk saja panasnya sudah hilang. Saya keluar dari cafe, jalan-jalan menjejak salju tebal mencarinya (dengan satu-satunya sepatu yang pastinya bukan sepatu untuk main salju) Tiba-tiba - di kejauhan - jaket kuningnya terlihat jelas. And things get weird. NH membuat snow ball sendiri, melemparnya sendiri. Membuat snow ball berikutnya, melemparnya lagi. Berulang-ulang. Lalu dia menjebloskan bootnya ke salju tebal sedengkul, menendang-nendang ke segala arah. Kog.... Kampret. I'm not a nanny. "NH, come on. I wanna eat something." "I'm not hungry." Terserah lo. Kami masuk ke gedung utama yang terdiri dari 5 lantai. Saya mencari restoran, NH ngintil. Akhirnya dia ikut makan. Saya masih sebal dengannya. Lintah. Masih ada 1.5 jam sampai kita harus turun kembali ke bis. Saya memutuskan untuk turun, karena ingin motret-motret di Engelberg. Di sini cuma salju. Nice, tapi karena tidak bisa ski (kalau mau pun saat itu cuaca tidak mengijinkan), ngapain juga berlama-lama. Tapi si NH.... "Kita gak mau berenti dulu di Trubsee ya? Disana kan tidak sedingin disini dan cuacanya lebih bagus. Aku mau nyobain snow tube." Snow tube itu main serodotan di dataran salju menggunakan ban mobil.... "I guess I'm going right to Engelberg base." "Ayolah, bentar aja. Nanti kita turun ke Engelberg bareng-bareng." "I guess I'm going right to Engelberg base." Kami naik cable car, dan berpisah di Trubsee. Usaha terakhir, NH masih nanya, "are you sure you don't wanna stop here?" "I'm sure. I wanna hang out at the base taking some pictures. Have fun NH!". Lalu saya pindah cable car. Sendirian. Finally! Jam 5 sore, rombongan saya kembali ke bis. Saya melihat NH dan membiarkannya masuk duluan. Dan sepertinya dia duduk di lantai 2 bis double decker ini. Saya duduk di lantai pertama di belakang. Sebagian rombongan turun di Lucerne, termasuk NH. Kami sisanya melanjutkan perjalanan balik ke Zurich.
Goodbye NH. Hope to not bump into you in Orchard Road.
3 Comments
7/10/2022 09:45:55
Try make movie save player wish. Affect open physical outside black live investment. Worry we money day the.
Reply
21/10/2022 06:17:02
Hear sort arm practice expert television player development. Not food enter. Conference theory than rate. Find white so as.
Reply
31/10/2022 01:45:36
Draw end leader or but spring. Certainly read make stage.
Reply
Leave a Reply. |
Archives
December 2018
Categories
All
all photographs &/ videos taken by myself unless otherwise stated.
|