lonesome wanderer
  • HOME
  • BLOG
  • GALLERY
  • CONTACT
  • ENJOY IRAN SPECIAL SECTION

LONESOME WANDERER

The Martian di Jordania

28/1/2016

0 Comments

 
Picture
via www.foxmovies.com
Picture
Ha! Saya berdiri tepat di tempat Matt Damon berdiri, 4 tahun lebih dulu!
Saya suka film atau buku mengenai space exploration, angkasa luar, alien.  Dan ketika mengetahui salah satu novel favorit yaitu The Martian dibuat film, tidak sabar saya menunggunya dan sampai ngotot nge-gojek menembus macet pulang kantor demi nonton di hari pertama diputar di Indonesia. (BTW, bukunya lebih seru lagi dibandingkan film).   Yang menggantikan lanskap planet Mars di film ini adalah Wadi Rum di Jordania.  Ada satu gunung / struktur bebatuan yang sangat ikonik dan unik, sampai sutradara Ridley Scott tetap membiarkannya menjadi latar belakang planet Mars.  Padahal bebatuan itu justru menjadi penanda yang memberi informasi lokasi pengambilan gambar - dan mengalihkan imajinasi penonton - dari planet Mars.  Gunung batu itu adalah Jabal Al Mazmar atau yang populer disebut Seven Pillars of Wisdom.  Sekalian lah ya, saya jadi ingin nulis dan mengingat kembali perjalanan ke Jordania 4 tahun lalu. 
Jordania adalah negara yang tidak terlalu besar.  Dari ujung utara ke ujung paling selatan bisa ditempuh dengan kendaraan selama kurang lebih 5 jam.  Rute yang paling efisien yang biasa dilakukan adalah memulai dari Amman dan sekitarnya, lalu ‘turun ke tengah’ menuju Petra dan sekitarnya, lanjut ke Aqaba di sisi paling selatan.  Ini rute perjalanan yang saya lakukan.  Lupa-lupa ingat, tapi untung masih ada catatan-catatan yang terselip di Lonely Planet saya: 

Amman
Ibukota Jordania.  Yang paling nempel di kepala saya adalah kota ini berbukit-bukit, nuansa warnanya krem kecoklatan (karena hampir semua bangunan terbuat dari sejenis bata ekspos tapi licin yang warnanya dibiarkan natural), rumahnya besar-besar dengan halaman luas.  Orangnya cantik-cantik dan ganteng-ganteng (tidak bermaksud rasis, tapi inilah etnis yang sering dibilang ‘Arab putih’).  Gaya pakaiannya pun modern, waktu itu masih musim dingin dan kadang turun salju.  Cewek-ceweknya pakai boot dan winter jacket dengan fur hoodie.  Di Amman sih cukup 1-2 hari saja, hampir semua places of interest bisa didatangi.  (Sebenarnya lebih banyak lagi places of interest yang menarik yang berhubungan dengan sejarah Kristiani atau tempat-tempat yang disebut dalam Holy Bible.  Tapi saya tidak familiar). 

​Jerash
Bangsa Romawi itu dulu menjajah kemana-mana rupanya.  Cukup banyak negara-negara yang memiliki situs kota kuno Romawi, termasuk Jordania.  Jerash adalah salah satu kota Romawi kuno yang masih terpelihara baik di kawasan Timur Tengah &/ Asia. 

​Madaba
Dijuluki kota mosaik.  Kecil, mirip Cianjur.  Saya cuma mampir sebentar - dalam perjalanan menuju Mount Nebo - masuk ke sebuah gereja tempat ditemukannya Map of Madaba, peta Yerusalem tertua yang terbuat dari mosaik. 

​Mount Nebo

Tempat dimana Musa melihat Tanah Perjanjian untuk pertama kalinya? Mungkin saya salah tafsir, tapi pokoknya katanya a place where Moses was granted a view of the Promised Land.  Kalau hari cerah, dari gunung ini kita bisa melihat Yeriko, Betlehem, Yerusalem.  Tapi waktu itu mendung, berkabut, dan dinginnya gak sopan. Saya cuma tahan sebentar di sana. 
Picture

​Al Karak
Berkunjung ke Crusader Castle.  Damn, dinginnya lebih lagi dibandingkan Mount Nebo. Suara anginnya keras sekali, hidung membeku.  Saya makan di restoron tepat di area tertinggi di kota ini, dengan pemandangan jalan yang berkelok-kelok mirip di Puncak. Di sini saya pertama kali (dan sekali-kalinya) makan ikan yang dimasak dengan yoghurt, panas mengepul.  Dan ternyata enak sekali.   Mirip seperti ikan kakap asam manis, tapi sausnya berwarna putih karena terbuat dari yoghurt. 
Picture

​Petra

Saya menghabiskan tiga hari dua malam.  Inilah highlight perjalanan ke Jordania.  Butuh cerita panjang lagi untuk bagian ini.  Petra is one of the best place in the world I’ve ever been. 

Laut Mati
Karena penasaran seperti apa rasanya mengambang di air…….

Airnya terasa ‘padat’ karena kadar garam yang sangat tinggi, licin, dan kalau kita habis shaving atau punya luka atau goresan setipis apapun di kulit yang mungkin kita tidak rasakan, pas nyebur ke Laut Mati kita baru akan ngeh karena rasanya bakalan perih luar biasa.  Tidak se-fun yang dibayangkan. Yang lebih menarik buat saya justru lokasinya sendiri.  Kawasan Laut Mati adalah daratan terendah di muka bumi, sekitar 400 meter DPL (di bawah permukaan laut).  I splurge my self menginap di Kempiski Resort.  Hotelnya mewah tapi sepi sekali.  Karyawannya hampir semua orang Afrika.

Alih-alih berlama-lama berenang, saya malah lebih sering menghabiskan waktu ngopi-ngopi sambil melihat langit, membayangkan dengan takjub bahwa di tempat lain yang sejajar dengan posisi saya isinya air semua.  Di tempat lain,  ada ikan-ikan berenang 400 meter di atas kepala saya.  Surreal isn’t it?
 
(Yang juga aneh, saya makan desert di hotel, sushi roll nasi beneran tapi isinya strawberry, sausnya vanilla.  Dan lagi-lagi enak!  Tidak pernah terbayang sebelumnya suatu saat makan nasi dengan lauk strawberry. Apalagi makannya di Jordania.)
Picture

Wadi Rum

Padang gurun dengan gunung-gunung batu yang sangat otherworldy, sering jadi lokasi pengambilan film.  Tekstur gunung dan bebatuannya berbeda-beda, ada yang licin, ada yang seperti lapisan lapisan, ada yang berbentuk gunung ‘tradisional’, ada juga yang terbelah sempurna secara vertikal membentuk benteng batu yang sangat tinggi. 
 
Walaupun padang gurun, hawanya terasa dingin berangin di siang hari, dan semakin sore semakin dingin.  Ketika matahari mulai terbenam, langsung dinginnya kayak kulkas. 
 
Di Wadi Rum ada beberapa penginapan tradisional yang dikelola oleh suku Bedouin, suku nomad yang tinggal di padang gurun di Timur Tengah.  Tapi saya tidak menginap karena kekurangan waktu.  Padahal tempat ini populer untuk stargazers karena tidak ada polusi cahaya sama sekali.  Di malam hari kita bisa melihat milky way dengan jelas.  Mungkin lain kali, karena Jordania adalah salah satu negara yang ingin saya kunjungi ulang.
 
Makan  disini?  Tour guide saya menemui seorang pria Bedouin yang biasa menyiapkan afternoon tea untuk tamu-tamunya.  Tapi afternoon tea ini tidak seperti di Downton Abbey, karena untuk menyeduh teh saya juga harus membantu mencari ranting-ranting untuk membuat api untuk masak air.  Tapi ini adalah salah satu teh paling nikmat yang pernah saya teguk.  Dicampur daun saga, kayu manis, sedikit madu. Disuguhkan bersama roti dingin yang juga dibakar ulang di atas api.  Minumnya sambil jongkok.  Seriusan nikmat banget. 

 
Aqaba
Sisi paling selatan Jordania. Saya cuma menghabiskan setengah hari sebelum melakukan perjalanan non stop kembali ke Amman dalam waktu 5 jam.  Kotanya tidak ada apa-apa, tapi perjalanan dari Wadi Rum ke Aqaba justru pemandangannya paling bagus, dengan gunung-gunung gundul yang keemasan terpapar sinar matahari.  Yang menarik juga adalah  pantainya (tepatnya teluk Aqaba) dimana kita bisa melihat daratan Israel dan Mesir sekaligus.   Saya melihat Eilat – sebuah kota di Israel – dengan jelas.  Lalu nengok kiri sedikit, saya bisa melihat Taba, kota pantai di Mesir.  Aqaba, Eilat, Taba. 3 kota di 3 negara, dengan damai berbagi sebuah pantai. 
PS:
Ngomong-ngomong soal makanan. Indomie kari ayam (kemasannya persis sama tapi hurufnya arab) sangat populer, spanduknya juga sering jadi sponsor di toko-toko kelontong. Mirip di pasar-pasar di Indonesia.  Saya bilang bahwa indomie buatan Indonesia, satu pun tidak ada yang tahu.  Indomie seleramu.

0 Comments



Leave a Reply.

    RSS Feed

    Archives

    December 2018
    June 2017
    May 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015

    Categories

    All
    Architecture
    Asia
    Australia
    Europe
    Food
    Journal
    Middle East
    Movies & Music
    New York City
    North America
    People
    Thoughts
    Travel Plan

    all photographs &/ videos taken by myself unless otherwise stated.
all photos  &/ videos are taken by myself unless otherwise stated.
  • HOME
  • BLOG
  • GALLERY
  • CONTACT
  • ENJOY IRAN SPECIAL SECTION