Foto ini diambil hanya beberapa puluh meter (belok sedikit) dari White House. Ya, banyak hal yang tidak terbayangkan yang saya lihat di sekitar bangunan - yang katanya tingkat keamanannya paling canggih - di seluruh jagad raya. Salah satu pengalaman yang ingin saya rasakan sejak dulu adalah melihat White House dengan mata kepala sendiri. Harapannya bisa tour ke dalam gedung, tapi ternyata sekarang hanya khusus untuk warga negara Amerika Serikat dan itu pun persyaratannya tidak mudah. Jadi ketika ada kesempatan ke Washington DC bulan Mei 2015 lalu, nongkrong-nongkrong di luar pun oke lah, karena penasaran saja dengan gedung yang sering saya lihat di film-film (pernah hancur lebur setidaknya 3 kali, dalam film Independence Day, White House Down, dan Olympus Has Fallen). Saya bayangkan banyak security details dengan jas dan kacamata hitam, bisik-bisik lewat walkie talkie-nya. Suspenseful. Tapi ternyata yang banyak adalah patroli polisi. Naik sepeda. Bercelana pendek. Kompleks White House besarnya satu blok sendiri, diapit oleh 4 jalan yang membentuk bujur sangkar. Pennsylvania Avenue di sisi utara & Constitution Avenue di sisi selatan, serta 15th Street & 17th Street di kiri dan kanan. Ada dua alternatif untuk melihat White House:
Saya nongkrong di Pennsylvania Avenue selepas makan siang. Polisi-polisi sepeda seliweran, banyak juga yang berdiri di sepanjang pagar. Yang naik sepeda sering rumpi, tapi yang berjaga di pagar hampir tidak pernah berbicara satu sama lain, hanya diam mematung. Tampangnya tidak galak tapi terlihat tegas dan memancarkan aura ‘jangan macem-macemlah’. Tapi kalau ditanya, mereka menjawab dengan sopan. Segerombolan anak berlari mendekati pagar dan bertanya “Is it The White House, Sir?” dan dijawab “It is The White House, kids.” Singkat jelas padat. O ya, di Washington DC banyak sekali turis domestik, terutama anak sekolah dari berbagai kota. Sepertinya berkunjung ke White House itu seperti anak sekolah Indonesia karyawisata ke Istana Merdeka. Bis-bis carteran yang mengangkut anak sekolah seliweran sepanjang hari di seluruh penjuru kota. Dimana-mana banyak sekali anak sekolah mulai dari TK sampai SMA (kelompok ini tampaknya lebih tertarik untuk pacaran di taman). Selain ke White House, tempat yang ramai didatangi adalah National Mall, area dimana The National Monument, Lincoln Memorial, taman makam pahlawan Arlington, dan rangkaian Smithsonian Museums berada. 11 museum kelas dunia milik yayasan Smithsonian berlokasi di Washington DC (beberapa bisa kita lihat di film Night at The Museum). Hampir semuanya bersebelahan di jalan yang sama. Semuanya gratis baik untuk turis maupun warga negara Amerika Serikat sendiri. Pemandangan lain yang ada di depan White House adalah pendemo, terutama veteran gelandangan dan beberapa berkursi roda. Mereka berdemo secara individu (mengenai perang Vietnam, atau Irak, atau kurangnya perhatian negara terhadap mereka. Mirip seperti tokoh yang diperankan Tom Cruise dalam Born on The Fourth of July). Sepertinya mereka adalah bagian dari ekosistem permanen di Pennsylvania Avenue. Sekitar jam 14.00 tampaknya akan ada tamu yang masuk (atau mungkin keluar) dari pintu utama. Polisi-polisi berkoordinasi lewat walkie talkie, dan kemudian muncul ‘satu set’ polisi baru yang berdiri rapi sejajar sepanjang Pennsylvania Avenue, maju perlahan-lahan seperti pasukan penjinak ranjau meminta kita semua mundur. Mereka terus maju dan kita terus mundur sambil tetap mengacungkan kamera dan siap memotret, siapa tahu tiba-tiba Obama nongol. Padahal kalau iya pun, pasti terlihat kecil sekali. Acara poco poco yang tidak seimbang ini - karena kita terus dipepet – berlanjut sampai melewati Lafayette Park yang berada di seberang Pennsylvania Avenue (yang suka nonton serial Scandal, ini taman tempat Olivia Pope sering bertemu secara rahasia dengan pejabat Gedung Putih). Di ujung Lafayette Park para polisi tetap siaga berjajar dan bisik-bisik lewat walkie talkie. Kira-kira 10 menit kemudian mereka tampak rileks lalu berjalan mundur ke arah White House sambil tetap memperhatikan kita yang juga ikut maju kembali perlahan-lahan. Jadi seperti itu rupanya cara mensterilkan ‘ring nol’. Sederhana, efisien, tapi saya yakin kalau ada dari kita yang bertindak aneh mereka tidak akan segan untuk: dor. Sore harinya saya kembali melewati Pennsylvania Avenue. Di atap gedung Departemen Keuangan yang persis bersebelahan dengan White House, 5 orang polisi bersiaga sambil mengawasi jalan dengan teropong. Saya bayangkan ada mamak mamak siap teriak “eh turun, ntar genteng pada bocor tau!” Melihat White House dari dekat adalah pengalaman menarik buat saya. Banyak hal tidak seperti yang terlihat di film-film. Ada pendemo, ada polisi bercelana pendek, ada yang nongkrong di atas genteng, dan belok sedikit dari White House berjajar mobile kioks (jualan dari mobil) menawarkan cendera mata. Mirip mobil jualan kripik Ma Icih di Jalan Riau, Bandung.
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2018
Categories
All
all photographs &/ videos taken by myself unless otherwise stated.
|